Sabtu, 25 Desember 2010

LAHIRNYA AKUNTANSI SYARIAH

Dari sudut pandang konvensional, melalui buku Summa de Arithmetica, Pacioli dianggap sebagai orang pertama yang menggagas sistem tata buku berpasangan (double entry bookkeeping), sebuah sistem baru dan dianggap sebagai revolusi dalam seni pencatatan dalam bidang ekonomi dan bisnis.

keraguan terhadap buku Pacioli cukup beralasan mengingat sejak abad ke-8 M,bangsa Arab berlayar sepanjang pantai Arabia dan India dan berhenti di Italia untuk menjual barang dagangan yang mewah yang tidak diproduksi oleh Eropa (Have, 1976, dalam Zaid, 2001). Wolf (1912) dalam Zaid (2001) mengemukakan bahwa pada akhir abad ke-15, Eropa sedang terhenti perkembangannya dan tidak dapat diharapkan adanya kemajuan yang berarti dalam metode Akuntansi. Sementara itu, Heaps (1895) dalam Zaid (2001) mengemukakan bahwa bookkeeping pastilah dipraktikkan pertama kali oleh pedagang dan ia beranggapan bahwa mereka berasal dari Mesir. Ball (1960) dalam Zaid (2001) menyatakan bahwa buku Pacioli didasarkan pada tulisan Leonard of Piza, oranng Eropa pertama yang menerjemahkan buku Aljabar yang ditulis dalam bahasa Arab, yang berisikan dasar-dasar bookkeeping.[1]

Beberapa pendapat ahli akuntansi Internasional tentang keberadaan akuntansi Islam diantaranya sebagai berikut:[2]
Robert Arnold Russel (1986) mengemukakan bahwa sebelum dikenal doeble entry oleh Pacioli sudah ada sistem doeble entry Arab yang lebih canggih yang merupakan dasar kemajuan bisnis di Eropa pada Abad pertengahan.

T.E Gambling dan R.A.A Karim (1986) Menurut teori Colonial model jika ada masyarakat Islam, maka otomatis ekonominya Islam dan juga Akuntansinya mesti Islam,.... Dalam Islam dikenal zakat sebagai upaya menyelesaikan masalah sosial. Akuntansi Islam sangat menekankan pada aspek sosial bukan hanya kepentingan investor atau pemilik modal saja.
Muhammad Akram Khan (1992) Tujuan Akuntansi Islam itu adalah menghitung laba-rugi yang tepat, mendoronng dan mengikuti syariat islam, menilai efisiensi manajemen, melaporkan yang baik, dan keterikatan pada keadilan dan kebenaran.

D.R Scott (1975) sebenarnya tidak secara eksplisit mengemukan Akuntansi Islam tetapi dia merupakan sebagai pelopor perumusan Akuntansi berdasarkan pada aspek keadilan, kebenaran, etika. Karenanya sejalan dengan konsep Akuntansi Islam.

Toshibaku Hayashi (1995) Membahas Akuntansi Kapitalis, Konsep Akuntansi Islam, perhitungan zakat, dan studi kasus Feisal Islamic Bank di Kairo dan praktek bisnis di Arab Saudi. Dalam membandingkan Akuntansi Islam dan Akuntansi Kapitalis, Hayashi mengemukakan perbedaan mendasar antara keduanya. Akuntansi Islam memiliki "mete rule" yaitu Hukum Syariah yang digambarkan oleh Al-Quran dan Hadis, sedangkan Akuntansi Kapitalis tidak memiliki itu. Dia hanya bergantung pada keinginan user sehingga bersifat lokal dan situasional.

Muhammad Khir (1992) Akuntansi Islam lebih sesuai dan fully applicable karena Akuntansi Islam dalam masyarakat yang sedang berubah saat ini memiliki peran yang sngat penting yaitu pada aspek kebenaran dan keadilan. Kedua aspek ini merupakan fungsi pertanggungjawaban kepada Allah, maka secara pertanggungjawaban ini dibingkai dengan nilai syariah.


[1] Rizal Yaya, S.E, M.Sc., Ak., Aji Erlangga Martawireja, S.E., M.Si., Ak., dan Ahim Abdurahim, S.E., M.Si., Ak.2009. Akuntansi Perbankan Syariah, Teori dan praktik kontemporer. Jakarta: Salemba empat. Hal. 4
[2] Sofyan syafri harahap.1997, Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 6-8

ayat Al-quran mengenai akuntansi

Ayat Al-Quran mengenai Akuntansi dijelaskan pada surat Al-Baqoroh ayat 282,
yang artinya :

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[1] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[1] Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya.

Sabtu, 27 November 2010

belajar akuntansi itu menyenangkan loh!





dulu...
sebelum saya mengenal akuntansi, jujur saya sangat takut sekali pelajaran itu akan membuat otak saya yang cantik ini (hehehe) menjadi pecah berhamburan.. (waah lebay)

tapi... setelah saya belajar...
awalnya dulu saya coba-coba sendiri, membuka, membaca, dan mempelajari buku akuntansi mengetahui seluk-beluknya..
so, waktu di sekolah belajar akuntansi, aku udah tahu sedikit-sedikit..
hmmm.....
bukannya mau sombong nii, dulu aku jadi murid kesayangan guru akuntansi loh!tepatnya dulu waktu kelas 2 SMA.. semester 2 hahah... (aku akan selalu mengingat momen itu)!


hmmm...
sumpeh deh,sekali coba.. pengen lagi..
habisnya akuntansi ngitungin duit melulu sih, tergiur ni..
tapi bukannya mata duitan loh!
yang dihitungin cuma nominalnya doang, duitnya melayang...hohoho


akuntansi itu menurut saya merupakan sebuah catatan keuangan berdasarkan transaksi keuangan apa saja yang kita lakukan selama periode tertentu... (itu menurut pendapat aku, pendapat setiap orang kan beda-beda.. jangan marah yah!heheh)

kalau cara saya belajar akuntansi itu dengan cara mengkhayal-khayal, CONTOH:
"perusahaan membeli peralatan secara tunai sebesar Rp. 1.000.000,00 dibayar tunai"


nah, kalau transaksinya seperti itu, saya tinggal bayangin aja, seandainya saya jadi bos perusahaan, kalau saya mau membeli peralatan, berarti saya harus mengeluarkan uang sebesar yang disebutkan tadi. dan saya dapet peralatan yang saya inginkan.
cara pencatatan di jurnalnya, seperti ini:


pada awalnya kita letakkan akun peralatan pada debit dan besar nominalnya sebesar Rp. 1.000.000,00 (peralatan itu termasuk golongan harta, maka apabila harta bertambah diletakkan di DEBIT). selanjutnya,karena kas perusahaan berkurang, maka akun kas kita letakkan pada KREDIT sebesar Rp. 1.000.000,00 (ingat harta berkurang di kredit, kas termasuk harta bukan? kas itu merupakan harta yang paling lancar menurut liquiditasnya)


itu tadi contoh kecil dari sebagian besar ilmu akuntansi.


gimana?? asiik kan belajar akuntansi??


sekarang saya kuliah di IAIN jurusan ekonomi islam, harus tahu, kenal, bersahabat, bahkan cinta sama akuntansi syariah, tapi menurut saya, saya juga perlu mengetahui tentang akuntansi konvensional karena setahu saya, pada akuntansi syariah itu juga terdapat debit dan kreditnya.


mungkin cukup sampe disini dulu motivasi dari saya, selanjutnya saya akan memuat laman-laman tentang akuntansi syariah. saya juga baru mau belajar, bukannya saya udah tahu semua loh. doain saya yah!!
:)